Rabu, 17 November 2010

Bandara Adi Sucipto masih ditutup sampai 20 Nov 2010


JAKARTA: Kementerian Perhubungan memutuskan untuk tetap menutup operasional (aerodrome closed) Bandara Adisutjipto, Jogja hingga 20 November 2010 menyusul masih cukup tingginya aktivitas Gunung Merapi.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti Singayuda Gumay menuturkan sesuai dengan data yang ada, debu vulkanik Gunung Merapi dinilai masih membahayakan penerbangan dari dan ke Jogja.
"Data dari Badan Geologi dan BMKG menyebutkan aktifitas Gunung Merapi masih tinggi, dan angin bertiup ke barat dan selatan. Masih berbahaya bagi penerbangan," jelasnya sore ini dalam konferensi pers.
Dia menuturkan sebetulnya pihak pengelola Bandara Adisutjipto, yakni PT Angkasa Pura I, meminta agar pelabuhan udara itu bisa dibuka.
"Tapi tidak bisa, karena aktifitas Gunung Merapi masih tinggi dan debu vulkanik bisa membahayakan penerbangan," jelasnya.
Herry Bakti menolak berkomentar mengenai potensi pendapatan dari operator bandara terkait perpanjangan penutupan operasional tersebut.
"Ini kan demi keselamatan, jadi memang harus ditutup. Harus benar-benar aman, baru bandara bisa dinyatakan untuk kembali beroperasi," jelasnya.(Bisnis Indonesia/Raydion Subiantoro)

Garuda Indonesia BO Denpasar jajaki kerjasama korporasi dengan Pemerintahan Daerah


Garuda Indonesia BO Denpasar terus melakukan upaya dalam pembukaan akses bagi instansi ataupun perusahaan menjadi corporate partner melalui kerjasama corporate. Searah jarum jam GM Garuda Indonesia BO Denpasar Jubi Prasetyo melakukan kunjungan ke kantor/instansi Permerintahan di Provinsi Bali yakni Kantor Gubernur Bali yang diterima langsung oleh Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Pangdam IX Udayana yang diterima langsung oleh Mayjen TNI Rahmat Budiyanto, Kantor Kepolisian Daerah Bali yang diterima oleh Wakapolda Brigjen Pol Drs Komang Udayana dan Kantor Kejaksaan Tinggi Bali yang diterima oleh Kejati Bali AF Darmawan SH.MH.

General Manager PT Garuda Indonesia Branch Office Denpasar Jubi Prasetyo pada masing-masing kunjungan meyampaikan program Garuda Indonesia ke depan antara lain pengembangkan network melalui penambahan penerbangan untuk rute rute yang potensial seperti Jepang dan Australia, peningkatan kualitas layanan seperti layanan Indonesia Hospitality, layanan Imigrasi On board dimana semuanya adalah untuk ikut berpartisipasi dalam peningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali. Jubi juga meminta dukungan dari seluruh instansi dan perusahaan yang ada di Bali dalam upaya perbaikan Garuda Indonesia kedepan dan diharapkan juga kepada seluruh instansi/Perusahaan bisa memanfaatkan setiap kemudahan dalam layanan yang miliki Garuda Indonesia melalui produk produknya. Salah satunya adalah melalui kerjasama korporasi dengan pemberian harga khusus untuk perjalanan dinas dengan pesawat udara.

Jubi juga menyampaikan terima kasih atas masukan – masukan yang disampaikan dalam rangka peningkatan kualitas layanan terlebih lebih kaitannya atas pelayanan terhadap pelanggan yang baru tiba serta pelanggan yang akan berangkat melalui Bandara Ngurah Rai seperti perbaikan layanan saat penerimaan bagasi, layanan saat di check counter serta yang paling penting adalah peningkatan OTP (on time performance) untuk pesawat Garuda Indonesia yang terbang dari Bandara Ngurah Rai Bali. Disamping perbaikan layanan, Garuda Indonesia sangat mendukung upaya atau program yang dilakukan oleh Pemerintah daerah seperti pelestarian budaya khususnya budaya Bali yang berpegang pada Tri Hita Karana salah atunya melalui program CSR yang dimiliki perusahaan.